Kamis, 05 Oktober 2017

Duhai Jiwa !





Sebelumnya hampir disetiap pagi kita mengaji pada lembar-lembar daun. Huruf-huruf yang jujur yang kau sangka embun, hilang. 
Padahal matahari datang, menutup mimpimu, seperti pintu toko disaat hujan hadir  tiba-tiba. 
Lalu hendak kemana kau hari ini sayang?
Rindu kita sekarat. 
Dulu, Aku mencintaimu, meski tak ada perjuangan disini. 
kau hadir seperti nafas,
Seolah masuk tanpa sengaja dan membuatku tetap hidup.
Meski ternyata mimpi-mimpi itu terluluhlantahkan oleh sang sutradara. 
Aku bisa apa ? 
DIA yang menitipkan rasa, DIA pula yang mencabutnya.
DIA yang membuat jalan cerita, Ia pula yang mampu merubahnya.
Kanangan yang kau berikan ternyata ujian terindah dari-Nya. 
Luka-luka yang ada membuatku untuk melaju melebihi kisah yang lama.
Maka do'a ku , do'a mu dan do'a siapa saja yang setuju semoga semua harap dikabulkan pada sebaik-baiknya rencana. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar